21 Maret 2018 | Tips Seputar Mobil

Pada mobil dengan persneling otomatis, terdapat fungsi angka huruf tuas persneling mobil matic. Untuk maju, pengendara tinggal memindahkan tangkai persneling ke huruf D, untuk mundur huruf R (reverse), netral (N), dan untuk parkir (P). Di luar keempat huruf itu ada pula angka 3, 2, 1 atau L, atau hanya 2, 1 atau L (tergantung jenis mobil). Atau huruf S (Sport) apabila pengendara menginginkan performa sport, di mana putaran mesin per menit menjadi lebih tinggi.

Fungsi Angka Huruf Tuas Persneling Mobil Matic

Angka-angka itu diperlukan pada saat ingin mengurangi kecepatan dengan mesin (engine brake) saat melaju di turunan. Pada saat dirasakan mobil melaju terlalu cepat di turunan, maka tangkai persneling hanya dipindahkan ke angka 2 (sama dengan gigi persneling 2 pada mobil dengan persneling manual). Bahkan kalau perlu pindahkan ke angka 1 jika turunan itu sangat curam. Angka 2 dan 1 juga digunakan pada saat mobil memerlukan tenaga besar, tetapi tetap melaju perlahan di jalan tanah atau kondisinya agak berlumpur.

Kekhawatiran mobil dengan persneling otomatis tidak kuat menanjak juga tidak perlu terjadi. Yang diperlukan hanyalah melakukan kickdown (menginjak pedal gas dalam-dalam) pada saat putaran mesin menurun. Dengan demikian, gigi persneling akan turun sehingga putaran mesin naik kembali dan mobil akan menanjak dengan baik.

Sebaiknya, pengendara mengetahui torsi maksimum mesin mobilnya dicapai pada putaran mesin berapa? Umumnya, torsi maksimum mesin mobil dicapai pada 4.000 rpm. Karena itu, menjaga putaran mesin pada 4.000 rpm adalah cara terbaik saat menanjak. Ini juga berlaku bagi mobil dengan persneling manual. Namun, jika tidak mau repot, bisa juga tuas persneling dipindahkan dari D ke angka 3 atau 2. Dan, setelah kecepatan bertambah tinggi, tangkai persneling dikembalikan ke huruf D.

Pada mobil dengan persneling otomatis yang dilengkapi tiptronic, termasuk Honda Jazz dan Honda City, segalanya lebih mudah. Mengingat pengendara dimungkinkan untuk menaikkan atau menurunkan gigi persneling secara manual tanpa kehadiran pedal kopling. Bahkan, pada kedua mobil tersebut gigi, persneling juga dapat dinaikkan dan diturunkan melalui tombol-tombol yang terdapat di setir.

Pada mobil yang dilengkapi tiptronic, tidak ada angka 3, 2, 1 atau L di dekat tangkai persneling, atau di setir (pada merek tertentu), yang ada hanya tanda plus (+) dan minus (-).

Dengan demikian, pada saat mobil melaju di jalan lurus, menanjak, atau menurun, pengendara tinggal memindahkan tangkai persneling ke posisi manual, atau menekan tuas di setir, untuk mengoperasikan tiptronic. Pada saat tiptronic sudah difungsikan, maka indikator di dashboard yang sebelumnya menunjukkan huruf D akan berubah menjadi angka 5, 4, 3, 2, atau 1 untuk menunjukkan pada gigi persneling berapa mobil sedang melaju. Setelah itu, pengendara tinggal menaikkan atau menurunkan gigi persneling sesuai dengan keperluan atau keinginan.

Bagaimana, sudah jelaskan mengenai arti dan fungsi angka huruf tuas persneling mobil matic?